Senin, 02 Januari 2012

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pasien dengan Parkinson


A.    Pengertian
Penyakit Parkinson adalah gangguan otak progresif yang ditandai oleh degenerasi neuron-neuron penghasil dopamin yang terletak dalam hemisper serebrum di suatu bagian yang disebut ganglion basal.

B.     Etiologi
Penyebab penyakit parkinson termasuk virus, toksik vaskuler dan etiologi genetik, dan juga faktor-faktor yang tidak diketahui gejalanya yang karakteristik juga dijumpai pada pasien arteriosclerosis, yang menyebabkan oleh sebagian kalangan diyakini bahwa arteriosclerosis merupakan juga faktor penyebab. Sindrom parkinson yang disebabkan oleh obat bisa juga terjadi yaitu obat yang mempengaruhi sintesa atau mempengaruhi reseptor striatal dopamin. Obat-obat tersebut adalah:
1.      Reserpine (serpasil)
2.      Phenithiszines
3.      Butjrophenones (contoh: haloperidol)

C.    Patofisiologi
Secara tepat kelainan di batang otak, yaitu di subtansia nigra mesensefalon sebagai substrat penyakit parkinson. Pemeriksaan makroskopik memperlihatkan daerah yang pucat (depigmentasi) pada pars kompakta substansia nigra yang dengan jelas menunjukkan lenyap atau berkurangnya jumlah sel-sel neuromelanin yang menghasilkan dopamin pada penyakit parkinson. Sedangkan pada pemeriksaan mikroskopik terlihat adanya badan-badan lewy yang merupakan incrusion body dan mendesak granula-granula neuromelanin yang tersisa ke tepi juga terlihat dekstruksi sel dengan fagositosis sisa sel dan pigmen, serta sel-sel yang masih ada akan menciut dan bervakuola.

Penderita penyakit ini biasanya dimulai pada usia 10 - 60 tahun. Faktor genetik mungkin mempunyai peranan penting pada beberapa keluarga, khususnya bila terdapat pada usia di bawah 40 tahun disebut parkinsonismus juvenilis.

D.    Manifestasi Klinis
Secara ringkas, gejala klinis utama terdiri dari 3 gejala, yaitu:
1.      tremor
2.      regiditas
3.      akinesia

Adapun gejala lain yang dapat ditemukan antara lain:
·         gangguan saraf  okulomotorius
·         krisis oligurik
·         rasa lelah berlebihan dan otot terasa nyeri
·         hipotensi postural
·         gangguan fungsi pernafasan

E.     Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada pemeriksaan untuk menegakkan diagnostik pada peyakit parkinson. pemeriksaan klinis dan anamnese, serta respon pasien tentang pemakaian obat terhadap penyakit dapat memperkuat dugaan diagnosa.

Bila tidak dapat jawaban adanya dementia kronis, CT Scan memperlihatkan atropi cerebral. EEG hanya memperlihatkan sedikit kelambatan pengosongan lambung dan hipomolitas.

F.     Terapi
1.      Medikamenfosa
·         Tujuan           : menghilangkan gejala

·         Dasarnya       : meningkatkan transmisi neuron dopaminergik atau
menurunkan transmisi neuron depaminergik atau menurunkan transmisi neuron kholinergik.

·         Caranya         : mulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan bertahap, pengobatan dihentikan bila ada efek samping.



·         Obatnya        :
a.       Antikholinergik trihexilphenidil HCL
b.      Levodopa → madopar, levaside
c.       Dopamin agonis → bromokriptin
d.      Amantadin → symmentrel
e.       Antidepresi → amitriptilin

2.      Fisioterapi
3.      Operatif               : dilakukan bila tidak ada respon dengan obat.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Newer Post Older Post ►