Senin, 20 Februari 2012

ASKEP ANAK KEMOTHERAPY


A N A L I S A   D A T A

NO
D A T A
ETIOLOGI
MASALAH
PARAF

13 November 2001

DS : -
DO : Leukosit tgl 12/11/2001 2500
        Eo/ Baso/ Batang/ Seg/ Limfo/ Mono
                                   18 /   80    /  2

DS : Ibu mengatakan ada luka di dada
DO : Luka bekas inisi pada sternum tertutup 
kasa betadine.

14-11-2001.

DS : Ibu mengatakan anaknya takut bila akan diberi obat intra thekal
DO : Anak menangis pd saat akan diberi obat IT
Anak menolak diberi obat
Anak minta ditemani ibu.

DS :
DO : Jadwal pemberian Chemoterapi
MTX : IT
Vinkristin : IV bolus
DNR IV (drip)


Proses penyakit ( penurunan pertahanan tubuh sekunder)



Incisi pada ulcus





Tindakan pengobatan






Pengobatan chemoterapy


Resiko infeksi




Gangguan integritas kulit





Ketakutan






Resiko injury


R E N C A N A      K E P E R A W A T A N


I.          Nama  Klien :................................................ .          No Rekam Medis : .......................................            Hari Rawat Ke    : ........


NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
RENCANA KEPERAWATAN
RASIONAL























Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan pertahanan tubuh sekunder


















Gangguan integritas kulit berhubungan dengan post incisi ulcus pada daerah sternum












Ketakutan berhubungan dengan prosedur tindakan chemoterapi / pengobatan















Resiko tinggi terjadi injuri berhubungan dengan proses tindakan Chemoterapi.
Infeksi tidak terjadi :
  • Tanda2 vital dlm batas normal
  • Tidak terjadi leukosistosis
















Mempertahankan integritas kulit dan mencapai penyembuhan luka.













Ketakutan anak berkurang, ditandai dengan :
  • Anak mau dilakukan tindakan
  • Anak melaporkan secara verbal kesiapan dalam tindakan









Resiko / komplikasi chemoterapi tidak terjadi
  1. Tempatkan anak pada ruang khusus. Batasi pengunjung sesuai indiksi
  2. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat anak sesuai protokol yang ada
  3. Awasi suhu. Perhatikan hubungan antara peningkatan suhu dan pengobatan chemoterapi. Observasi tanda2 vital yg lain
  4. Inspeksi membran mukosa mulut. Berikan perawatan mulut yang baik

  1. Awasi pemeriksaan laboratorium : hitung WBC, darah lengkap



  1. Berikan obat sesuai indikasi, antibiotik

  1. Hindari antipiretik yang mengandung aspirin


  1. Beri penguatan pada balutan awal/ penggantian sesuai indikasi. Gunakan teknik aseptik
  2. Secara hati-hati lepaskan perekat dan pembalut pada waktu mengganti balutan.
  3. Periksa luka secara teratur, catat karakteristik dan integritas kulit.



  1. Ingatkan pasien untuk tidak menyentuh luka.
  2. Bersihkan luka secara periodik menggunakan cairan dan obat yang dindikasikan

  1. Persiapkan anak untuk dilakukan prosedur, jelaskan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan usia dantingkat pemahaman.
  2. Kenali ketakutan yang muncul yang berhubungan dengan prosedur tindkan.
  3. Libatkan orang tua dalam pelaksanaan prosedur.
  4. Jelaskan pada anak bagian mana yang akan dilakukan prosedur, dan kemungkinan anak melihat, merasakan atau mendengan selama proedur dilakukan.
  5. Perkenalkan alat-alat yang akn digunakan, ijinkan anak untuk memegang alat yang akan digunakan.
  6. Jawab setiap pertanyaan yang mungkin detanyakan anak dan jelaskan tujuan tindakan.

  1. Berikan obat-obatan chemoterapi esuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.
  2. Observasi tanda-tanda infiltrasi pada tempat penusukan IV : nyeri, kemerahan dan rasa panas.
  3. Segera hentikan jika ditemui adanya tanda-tanda infiltrasi.
  4. Berikan perawatan daerah yang terjadi infiltrasi sesuai kebijakan RS.
  5. Kaji riwayat alergi yang diketahui.
  6. Hentikan infus atau obat dan bila dengan normal saline jika terjadi reaksi.
  7. Persipkan perlengkapan emergency (khususnya monitor tekanan darah, dan resusitasi manual : bag and mask) dan obat-obatan emergency (khususnya O2, epineprine, aminophiline, cortikosteroid dan vasopresor).
  1. Melindungi diri dari sumber potensial patogen / infeksi
  2. Mencegah kontaminasi silang dan menurunkan resiko infeksi
  3. Hipertermi lanjut terjadi pada beberapa tipe infeksi dan demam terjadi pada kebanyakan pasien leukemi

  1. Rongga mulut merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan organisme patogen.
  2. Penurunan jumlah sel darah putih normal / matur dapat diakibatkan oleh proses penyakit atau kemoterapi, melibatkan respon imun dan peningkatan risiko infeksi.
  3. AB Mencegah terjadinya infeksi

  1. Aspirin dapat menyebabkan perdarahan gaster dan penurunan jumlah trombosit lanjut.

  1. Melindungi luka dari permukaan mekanis dan kontaminasi.

  1. Mengurangi risiko trauma kulit dan gangguan pada luka.

  1. Pengenalan akn adanya kegagalan proses penyembuhan luka / berkembangnya komplikasi secar dini dapat mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius.
  2. Mencegah kontaminasi luka

  1. Menurunkan kontaminasi kulit



  1. Mengurangi ketakutan dari tindakan yang tidak diketahui dan kemungkinan kerjasama anak selama prosedur.

  1. Memastikan intervensi yang tepat.

  1. Support sistem yang efektif bg anak.


  1. Meningkatkan kontrol rasa pada anak.



  1. Memungkinkan kerjasama anak dan meningkakan coping.

  1. Pengetahuan akan prosedur tindakan akan mengurangi ketakutan pada anak.


1.         Mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.
2.         Sebagai pengobatan atas terjadinya infiltrasi.
3.         Mencegah terjadinya anaphylactic shock.
4.         Pencegahan / persiapan jika terjadi komplikasi.

IMPLEMENTASI    KEPERAWATAN


II.       Nama  Klien :................................................ .          No Rekam Medis : .............................  Hari Rawat Ke        : .......................


NO
DIAGNOSA
TANGGAL
J A M
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI (SOAP)



























0 komentar:

Posting Komentar

◄ Newer Post Older Post ►